Cipongkor, BANGBARA.COM. – Bumi Perkemahan (Buper) Saguling yang digagas oleh Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat (KBB), selain dapat menjadi lokasi perkemahan ternyata juga sangat berpotensi menjadi salah satu obyek wisata di bagian selatan KBB.
Keindahan dan keasrian lokasi Buper Saguling ini, dapat memancing wisatawan lokal maupun luar kota berdatangan untuk menikmati suasana alami yang memang masih sangat terasa.


Awalnya, lokasi Buper Saguling ini bisa dikatakan kurang layak. Namun berkat gagasan dari Gerakan Pramuka KBB yang dipimpin oleh Aseng Junaedi dan para Gugus Pramuka lainnya yang bekerja keras hingga bermalam berhari-hari saat berkemah saat itu, muncullah ide untuk mengembangkan sebuah Buper.
Dengan semangat kuat dari Pramuka, Pemda KBB, pihak Kecamatan, hingga masyarakat, berniat ingin mengembangkan Buper Saguling ini.
Keberadaan Buper Saguling yang awalnya sempat digadangkan akan dijadikan sebagai salah satu Buper terbesar dan terlengkap di Indonesia, tampaknya kini hanya akan menjadi sebuah wacana saja.
Buper milik PT. Indonesia Power (IP) yang terletak di Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor ini awalnya akan dikelola bersama dengan Pemda KBB, namun karena izin pelimpahan pengelolaan dari Pusat tindak kunjung turun, akhirnya semua rencana tidak berjalan dengan mulus. Apakah IP akan cuek aja?
“Padahal MoU sudah ditandatangani antara IP dengan Pemda KBB, lalu Pemda sudah mengeluarkan dana untuk membuat jalan di dalam lokasi Buper, namun karena izin dari Pusat tidak kunjung turun, akhirnya kini jadi tidak jelas nasib pengelolaannya”, ujar Yayat Ruhyat, Camat Cipongkor yang mendampingi Bangbara meninjau lokasi Buper, Sabtu (21/11/2020).


Yayat menyebut, dengan luas hampir 100 hektar dan dapat menampung pengunjung 1000-2000 orang, Buper Saguling ini mempunyai potensi besar dapat dijadikan sebagai objek wisata di KBB wilayah Selatan.
“Selain sebagai Buper, disini bisa dijadikan sebagai lokasi wisata agro maupun edukasi. Lokasinya juga bertetangga dengan Waduk Saguling. Bahkan jalan kesini itu sudah bagus dan jalannya besar, bisa juga dilewati oleh Bus”, ungkapnya.
Yayat menyebut, jika dikelola dengan benar, Buper Saguling ini dapat men jadi sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang cukup besar.
“Yah, kita sekarang cuma bisa berharap semoga dari pihak IP Pusat dapat segera mengabulkan dan mengeluarkan izin pengelolaan agar keberadaan Buper Saguling ini dapat menjadi salah satu obyek wisata andalan bagi KBB khususnya di wilayah Selatan”, harap Yayat.
Harapan tak jauh berbeda diungkapkan oleh Hendra, salah seorang pedagang kelapa muda yang sudah cukup lama berjualan di kawasan Buper Saguling ini saat ditemui Bangbara.
“Pengennya ini ditata biar jadi bagus dan makin banyak yang datang. Karena biasanya di Sabtu-Minggu ini banyak pengunjung yang datang bahkan dari luar Kota”, ungkapnya sambil tersenyum.
Apa yang diucapkan Hendra memang bukan sekedar isapan jempol belaka, karena saat Bangbara meninjau lokasi, tampak beberapa rombongan pengunjung sedang menikmati keindahan alam di Buper Saguling ini, salah satunya rombongan dari SMA Negeri 1 Cililin, KBB.
“Saya kesini sama murid-murid kelas XII, karena mereka ingin menikmati alam disini yang memang indah sekaligus mau Botram (makan bersama)“, ujar Tuti, Guru yang mendampingi rombongan murid tersebut.


Tuti sangat berharap agar keberadaan Buper Saguling dapat segera dikelola dan ditata dengan baik ke depannya, karena menurutnya segala fasilitas pendukung sudah sangat memadai untuk menjadikan Buper Saguling sebagai salah obyek wisata di KBB.
Reporter: Mohammad Addien
Videografer: Abdul Kholilulloh
Editor: Guntur Priyo
Komentar